Rayakan 11 Tahun, The Lokha Ubud Resort Gelar Aksi Tanam Pohon dan Bersih-Bersih Sampah Plastik di Campuhan Ridge Walk Ubud

Buletindewata.id, Gianyar - Berada di dekat Campuhan Ridge Walk Ubud atau Bukit Cinta yang kerap dijadikan tempat wisata bagi turis asing dan domestik menikmati pemandangan alam di Ubud, The Lokha Ubud Resort bersama para karyawan dan karyawati melakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastik di Campuhan Ridge Walk Ubud, Jumat (14/3). 

Selain sebagai kepedulian pelaku pariwisata terhadap lingkungan dan dukungan industri terhadap program pemerintah, kegiatan bersih-bersih tersebut serangkaian memperingati ke-11 tahun The Lokha Ubud Resort. 

"Bersih-bersih di Campuhan Ridge Walk Ubud karena banyak tamu yang jalan-jalan di sana. Kita merasa dekat dengan Campuhan Ridge Walk dan ingin menjadi area itu bersih tanpa sampah plastik. Dari aksi bersih-bersih ini, sekitar satu mobil pickup sampah plastik yang dikumpulkan. Apalagi Pemerintah Provinsi Bali konsen terhadap kebersihan dan kami mendukungnya," ucap General Manager The Lokha Ubud Resort, Villas and Spa, I Ketut Laba Darmayasa. 

Kata dia, sampah plastik yang terkumpul tersebut dikirimkan ke pihak ketiga untuk dikelola. Selain itu, pihaknya juga melibatkan sejumlah wisatawan asing yang menginap di The Lokha Ubud Resort untuk turut peduli terhadap lingkungan di sekitar Campuhan Ridge Walk dan area resor dengan menanam pohon. Setiap pohon yang ditanam akan dituliskan nama wisatawan yang menanam pohon tersebut, kemudian akan dirawat oleh pihak resor. Selanjutnya setiap enam bulan sekali, pihak resor akan menyampaikan kondisi pohon yang ditanam kepada turis bersangkutan. 

"Kami juga ada kegiatan sebagai konservasi alam, kami di resor melibatkan tamu menanam pohon untuk ikut berpartisipasi dalam pelestarian alam. Pohon yang ditanam diantaranya buah lokal seperti sawo, manggis, jambu, serikaya dan tanaman buah lokal lainnya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, tidak sedikit tamu yang menginap di resor setempat melakukan permintaan khusus terkait fasilitas ramah lingkungan di dalam kamar. "Kami melakukan pemilahan, mana residu dan organik, anorganik yang bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah dilakukan di tempatnya pihak ketiga. Kalau daun-daun di garden resor, petugas garden mengolah menjadi pupuk," bebernya.

Wisatawan asing yang didominasi turis dari India ini tidak jarang meminta mengganti plastik ke bahan-bahan ramah lingkungan. "Kebetulan wisatawan yang menginap di resor ini sebagian besar atau 60 persen dari India, disusul Australia dan Eropa. Kedepan kami akan menambah pasar lokal atau domestik," katanya.

Ia menambahkan, setelah sempat tutup operasional selama 2,5 tahun saat pandemi Covid-19 dan sekaligus dilakukan penambahan bangunan dan renovasi serta penambahan fasilitas dari resor bintang empat sekarang menjadi bintang lima. Saat ini The Lokha Ubud Resort memiliki 68 kamar diantaranya sebanyak 52 kamar tipe suite, sisanya vila. 

"Kita sekarang sudah bintang lima karena meningkatkan beberapa fasilitas dengan menambah restoran tematik, mengganti semua desain interior dan menggunakan produk lokal. Karena menggunakan produk lokal seperti buah dan sayur dari petani lokal merupakan salah satu syarat menjadi bintang lima. Begitupun melibatkan pelaku seni tari lokal," paparnya. 

Salah seorang wisatawan asing dari India yang berpartisipasi saat penanaman pohon, Prakash Laxmanbhai Kanara mengatakan, asupan oksigen didapat dari alam. Bali adalah salah satu tempat terbaik untuk itu. "Kami senang dapat berkontribusi dalam penanaman pohon hari ini. Terimakasih telah memberikan kami kesempatan untuk berpartisipasi dengan menanam pohon jambu biji," katanya. 

Seperti diketahui Gubernur Bali, I Wayan Koster saat ini melakukan percepatan menuntaskan masalah sampah di Bali. Dalam hal ini akan diberikan penghargaan kepada hotel di Bali yang berhasil mengelola sampah berbasis sumber termasuk pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Pemerintah Provinsi Bali juga akan mengadakan koordinasi dan kolaborasi dengan para general manager hotel. Selain itu, akan menyelenggarakan monitoring secara bersama-sama terkait komitmen dan tanggungjawab menjalankan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah berbasis sumber.(blt)