Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SMSI Bali Gelar Rakorda Perdana Libatkan Seluruh Pengurus Kabupaten/Kota, Tingkatkan Profesionalisme Media Online

SMSI Bali Gelar Rakorda Perdana Libatkan Seluruh Pengurus Kabupaten/Kota, Tingkatkan Profesionalisme Media Online


Buletindewata.id, Denpasar - Meningkatkan profesionalisme media online di Bali, sekaligus memperkuat organisasi, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) SMSI yang pertama. Rakorda SMSI Bali menjadi yang pertama di Indonesia, melibatkan segenap jajaran pengurus SMSI kabupaten/ Kota se-Provinsi Bali yang telah terbentuk.

Ketua SMSI Bali Emanuel Dewata Oja dalam sambutannya menyampaikan rakorda SMSI Provinsi Bali ini akan menjadi rujukan maupun model dari kepengurusan SMSI lainnya di Indonesia, mengingat di semua kabupaten/kota di Bali sudah lengkap terbentuk kepengurusan SMSI. "Ini Rakorda SMSI pertama di Indonesia di tingkat provinsi," tandas Emanuel Dewata Oja pada Rakorda SMSI Bali di Gedung PWI Bali, Selasa (18/2).

Menurutnya tantangan utama yang dihadapi media online saat ini adalah pengelolaan manajemen yang belum profesional. Hal ini menyebabkan banyak media kesulitan mencapai profit yang stabil dan berkelanjutan. Dalam upaya mengatasi masalah ini, SMSI Bali mendorong media untuk bersatu dalam organisasi guna meningkatkan daya saing.

Media online yang dikelola secara profesional tidak hanya mampu menarik lebih banyak pembaca, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Hal ini termasuk dalam pengelolaan konten, keuangan, dan sumber daya manusia. Dengan pengelolaan yang baik, media online dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan pasar dan kemajuan teknologi digital.serta meningkatkan kualitas layanan mereka kepada audiens.

"Kita harus bergerak bersama. Kalau sendiri-sendiri, maka kurang efektif. SMSI sebagai organisasi media online terbesar di Indonesia bisa menjadi wadah untuk memperkuat manajemen dan profitabilitas media," tuturnya.

Selain profesionalitas, banyak media yang ada masih merekrut jurnalis tanpa kompetensi yang memadai, yang pada akhirnya akan berisiko melanggar kode etik jurnalistik. Jurnalis yang kurang terlatih dapat membuat kesalahan dalam penulisan berita, yang tidak hanya merugikan kredibilitas media, tetapi juga dapat menimbulkan masalah hukum. 

Oleh karena itu, SMSI berupaya mengarahkan agar setiap provinsi dan kabupaten/kota mengadakan pelatihan bagi wartawan.Melalui pelatihan yang memadai, jurnalis akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas mereka dengan lebih baik. Hal ini termasuk memahami kode etik jurnalistik, teknik penulisan berita. "Profesionalisme wartawan harus selalu dijaga. Jangan sampai  salah memahami Undang-Undang Pers dan kode etik jurnalistik. Kita mendorong wartawan mengikuti uji kompetensi," imbuhnya.

Mengusung tema 'Bergerak Bersama Majukan Media yang Mandiri', Rakorda SMSI Bali mendorong media online di Pulau Dewata mampu meningkatkan kemandirian dan profesional dalam menghadapi tantangan industri digital. 

Saat ini, SMSI Bali memiliki sekitar 52 anggota dan tercatat sebagai konstituen resmi Dewan Pers.Organisasi ini terbuka bagi media online yang ingin bergabung, dengan syarat memiliki badan hukum dan legalitas yang lengkap. Keanggotaan di SMSI tidak hanya memberikan akses ke pelatihan dan sumber daya, tetapi juga kesempatan untuk berjejaring dengan media lain dan berbagi pengalaman serta praktik terbaik.

Rakorda SMSI Bali di Gedung PWI Bali disertai dengan sosialisasi dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali yang membahas tiga tema penting yakni, cinta bangga paham rupiah, keamanan digital, dan QRIS. Melalui kegiatan ini, SMSI Bali tidak hanya berupaya meningkatkan profesionalisme media online, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital dan pemahaman ekonomi. (blt)




Posting Komentar untuk "SMSI Bali Gelar Rakorda Perdana Libatkan Seluruh Pengurus Kabupaten/Kota, Tingkatkan Profesionalisme Media Online"