Wamendag Dyah Roro Dorong Bali sebagai Showroom Strategis Tingkatkan Kualitas dan Ekspor Produk UMKM dan UKM

Buletindewata.id,Badung - Bali, sebuah pulau eksotis yang dijuluki "Pulau Dewata," tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan budaya yang memukau, tetapi juga sebagai showroom strategis bagi produk-produk UMKM dan UKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, 14 - 15 Januari 2025, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan pentingnya menjaga serta meningkatkan kualitas produk-produk UMKM dan UKM agar mampu bersaing di pasar domestik dan internasional.

Dyah Roro, yang akrab disapa Wamendag Roro, menyempatkan diri mengunjungi beberapa pelaku usaha UMKM dan UKM di Bali. Salah satu kunjungan tersebut adalah ke Jenggala Keramik Bali, sebuah produsen keramik terkenal yang berlokasi di Kabupaten Badung. Dalam kesempatan tersebut, Wamendag Roro menekankan bahwa kualitas produk adalah kunci utama agar produk UMKM dan UKM dapat diterima dan diminati oleh pasar. "Peningkatan kualitas produk sangat penting untuk memastikan produk kita mampu bersaing di pasar global," ujar Dyah Roro.

Bali Sebagai Destinasi Wisata Internasional dan Showroom Produk UMKM

Bali adalah salah satu destinasi wisata internasional yang paling populer di dunia. Tingginya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali setiap tahunnya memberikan peluang besar bagi UMKM dan UKM untuk mempromosikan produknya. Wamendag Roro mendorong para pelaku usaha di Bali untuk mengembangkan produk yang berorientasi ekspor. "Dengan mengembangkan produk berorientasi ekspor, produk UMKM dan UKM Indonesia dapat semakin dikenal dan diminati oleh konsumen di seluruh dunia," tambahnya.

Wamendag juga menyatakan dukungan penuh terhadap partisipasi pelaku usaha dalam berbagai ajang pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, Kementerian Perdagangan, serta pihak swasta. "Pameran adalah kesempatan bagi UMKM dan UKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas," ungkap Dyah Roro. Selain itu, Wamendag juga akan melakukan koordinasi lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf), untuk mendukung upaya pengembangan produk berorientasi ekspor.

Pencapaian Ekspor Indonesia dan Tren Pertumbuhannya

Kementerian Perdagangan mencatat bahwa selama periode Januari hingga November 2024, tren pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 1,86 persen. Kinerja ekspor Indonesia tahun 2024 naik sebesar 2,06 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia semakin diminati di pasar internasional. Tren pertumbuhan ekspor lima tahun terakhir (2019-2023) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 15,6 persen.

Melihat pencapaian ini, Wamendag Roro mengajak para pelaku usaha di Bali untuk memanfaatkan peluang yang ada. "Bali memiliki potensi besar untuk menjadi showroom strategis bagi produk UMKM dan UKM, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara ke pulau ini," kata Dyah Roro. Menurutnya, dengan memanfaatkan peluang ini, produk-produk lokal dapat semakin dikenal dan diminati oleh konsumen global.

Strategi Pengembangan Produk Berorientasi Ekspor

Untuk menghadapi persaingan di pasar global, pelaku UMKM dan UKM perlu menerapkan beberapa strategi pengembangan produk berorientasi ekspor. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Meningkatkan Kualitas Produk : Produk dengan kualitas tinggi akan lebih mudah diterima di pasar internasional. Pelaku usaha harus selalu menjaga standar kualitas dan inovasi produk.

2. Memanfaatkan Teknologi Digital: Dalam era digital, pelaku usaha dapat memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk mempromosikan produk mereka secara global.

3. Mengikuti Pameran Internasional : Pameran internasional memberikan kesempatan emas untuk memperkenalkan produk kepada calon pembeli dari berbagai negara. Pemerintah dan swasta diharapkan terus mendukung partisipasi UMKM dan UKM dalam pameran ini.

4. Membina Kemitraan dengan Pelaku Usaha Global. Kemitraan dengan pelaku usaha global dapat membuka peluang baru untuk ekspor dan memperluas jaringan bisnis.

5. Meningkatkan Kemasan dan Branding : Kemasan yang menarik dan branding yang kuat dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen internasional.

Dukungan Pemerintah dan Pendampingan

Dyah Roro Esti Widya Putri juga menekankan pentingnya pendampingan dan dukungan pemerintah dalam upaya pengembangan produk UMKM dan UKM yang berorientasi ekspor. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait lainnya siap memberikan berbagai program pelatihan, pendampingan, serta fasilitas untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. "Kami siap mendukung para pelaku usaha dalam setiap langkah pengembangan produk mereka," tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan koordinasi dengan berbagai lembaga internasional untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan produk-produk UMKM dan UKM Indonesia dapat terus berkembang dan dikenal di seluruh dunia.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha, diharapkan produk-produk UMKM dan UKM di Bali dapat semakin dikenal dan diminati oleh konsumen global. Bali, sebagai destinasi wisata internas efektif, produk-produk UMKM dan UKM Indonesia dapat bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita ini. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di kancah internasional. (blt)