Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertunjukan Barongsai Saat Imlek di Tahun Ular Kayu Ramai Pesanan

 

Pertunjukan Barongsai Saat Imlek di Tahun Ular Kayu Ramai Pesanan

Buletindewata.id Badung - Liburan Imlek di Tahun Ular Kayu ini membawa berkah tersendiri bagi kelompok kesenian barongsai di Bali.  Masyarakat dan wisatawan di Bali pun semakin antusias menyaksikan pertunjukan barongsai, menjadikannya sebagai sarana hiburan dan edukasi yang menarik.

Selama periode liburan Imlek tahun ini, pesanan untuk pertunjukan barongsai mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun Ular Kayu ini membawa semangat baru, di mana pertunjukan barongsai tidak hanya digelar di klenteng dan wihara, tetapi juga semakin banyak diadakan di hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata. 

Stephanie Rosalinda Hartono, koordinator kelompok kesenian Barongsai Naga Langit Titd Cao Fuk Miao, mengungkapkan, rasa senang melihat minat yang begitu besar terhadap pertunjukan barongsai tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa seni tradisional Tionghoa masih sangat dihargai dan menjadi bagian penting dari perayaan Imlek di Indonesia. "Senang banget ya, karena tahun ini jauh lebih banyak lagi dari tahun kemarin. Ternyata euforia Imlek ini semakin megah di Bali," ujarnya.

Stephanie juga menambahkan, bahwa mereka mulai menerima pesanan atraksi sejak H-3 perayaan Imlek hingga Cap Go Meh, dengan total 50 pesanan. Pendapatan dari pesanan ini turut meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Harga pesanan pertunjukan barongsai bervariasi, hingg 6 - 7 juta rupiah, tergantung lokasi, durasi, dan jenis pertunjukan yang dipesan.


Pertunjukan Barongsai Saat Imlek di Tahun Ular Kayu Ramai Pesanan


"Jadi luar biasa, untuk yang tahun ini kita peningkatan sekitar 20 persen lebih banyak dari pada yang tahun lalu. Kalau untuk daerahnya itu, kita lebih banyak konsen terima pesanan di Denpasar, Kuta, Seminyak, Canggu, Nusa Dua, dan Jimbaran. Nah untuk Ubud kita ada, tapi hanya ambil sebagaian di tangal - tanggal tertentu saja, untuk kasih satu trayek karena mengantisipasi kemacetan, " terangnya

Sementara, pengelola kawasan wisata seperti ITDC The Nusa Dua juga rutin memesan pertunjukan barongsai Naga Langit. Selain menjadi atraksi wisata, pertunjukan barongsai dan liong diadakan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa, yang merupakan bagian dari keragaman budaya di Nusantara. 

Ahmad Fajar, selaku Finance Director of ITDC menjelaskan, tujuan mereka adalah untuk menarik minat wisatawan dan memberikan pengalaman yang berkesan kepada pengunjung yang datang ke kawasan wisata tersebut.

"Pertunjukan barongsai tidak hanya untuk menarik wisatawan yang ada disini, supaya mereka punya experience lagi, bahwa budaya Indonesia itu kaya, bukan hanya kecak dan lain - lain yang ada di Bali, tapi kita juga mengapresiasi budaya China ini, sehingga mereka tahu, dan bagi para turis dan wisatawan yang hadir disini punya experience tersendiri," tutur Ahmad.


Pertunjukan Barongsai Saat Imlek di Tahun Ular Kayu Ramai Pesanan


Meski saat ini kelompok kesenian barongsai di Bali sudah mulai bermunculan, tetapi Barongsai Naga Langit dengan tim berjumlah 35 orang terus berinovasi dalam menyajikan pertunjukan yang lebih menarik dan melestarikan seni khas etnis Tionghoa di Bali. 

Mereka berusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisi yang telah menjadi bagian dari warisan budaya Tionghoa. Seiring meningkatnya minat dan apresiasi terhadap pertunjukan barongsai, diharapkan seni tradisional ini dapat terus berkembang dan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek mendatang.

Dengan meningkatnya pesanan dan apresiasi terhadap seni barongsai, diharapkan pertunjukan ini dapat terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek dan melestarikan budaya Tionghoa di Nusantara. (blt)


Posting Komentar untuk "Pertunjukan Barongsai Saat Imlek di Tahun Ular Kayu Ramai Pesanan"