Nelayan Pantai Kedonganan, Semangat Melaut di Tengah Cuaca Tak Menentu dan Musim Panen Ikan Lemuru
Buletindewata.id, Badung - Meskipun cuaca seringkali tidak menentu dengan hujan dan angin yang datang tiba-tiba, para nelayan di Pantai Kedonganan, Bali, tetap semangat untuk melaut dan mencari ikan. Pada musim peralihan kali ini, ikan lemuru mudah didapatkan dan hasil tangkapan para nelayan pun melimpah.
Pantai Kedonganan, yang terkenal dengan keindahannya, kini menjadi saksi bisu kesibukan nelayan yang menurunkan ikan hasil tangkapan mereka. Ikan lemuru, atau yang dikenal juga sebagai ikan pen-pen, menjadi primadona di antara hasil tangkapan lainnya.
Bayu, seorang nelayan setempat, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, aktivitas penangkapan ikan lemuru meningkat pesat. Jika biasanya nelayan hanya melaut sekali sehari, kini mereka bisa melaut hingga empat kali dalam sehari untuk menjaring ikan lemuru. Sekali melaut mereka mampu mendapatkan sekitar tiga baskom ikan, yang setara dengan sekitar 84 kilogram.
Meskipun hasil tangkapan lemuru meningkat dibandingkan jenis ikan lainnya seperti tongkol atau pindang, namun harga jual ikan lemuru masih relatif rendah. Ikan lemuru yang ditangkap oleh para nelayan langsung diambil oleh pengepul. Harga jual ikan dari nelayan ke pengepul mulai dari 2.000 rupiah per kilogram, sedangkan pengepul menjualnya kembali jauh lebih tinggi, yaitu mulai dari 10.000 rupiah per kilogram.
"Sekarang musimnya ikan pen-pen ini, ya kalau ikan pindang sedikit, saya sudah 4 kali turun melaut. Ya kalau pagi hari kita bisa jual ikan lemuru Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per kilonya, kalau sorenya dihargai Rp 2 ribu saja. Murah ini karena diambil pengepul," tutur Bayu.
Sementara itu, salah seorang pedagang ikan, Ni Ketut Yun, menyebut harga ikan lemuru fluktuatif. Saat musimnya, harganya memang murah. "Harga lemuru Rp 10 ribu per kilo, ya kadang harganya naik kadang juga turun," ungkap Ni Ketut Yun, pedagang ikan lemuru.
Selain tantangan cuaca yang tidak menentu seperti hujan disertai angin kencang, keberadaan sampah juga cukup menyulitkan para nelayan untuk melaut dan mencari ikan. Sampah kiriman dari laut berupa kayu dan sampah plastik yang masih terlihat di Pantai Kedonganan tidak menyurutkan semangat para nelayan untuk tetap melaut demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. (blt)
Posting Komentar untuk "Nelayan Pantai Kedonganan, Semangat Melaut di Tengah Cuaca Tak Menentu dan Musim Panen Ikan Lemuru"