Menko AHY Dukung Pengembangan Bali Utara untuk kurangi Beban Pariwisata di Bali Selatan

Buletindewata.id, Badung - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, (AHY) mendukung pengembangan infrastruktur di Bali Utara. Pengembangan Bali Utara dengan bandara baru, diharapkan dapat mengurangi beban pariwisata di Bali Selatan, dengan persoalan kemacetan dan minimnya sistem trasnportasi publik.

Kemacetan di Bali, khususnya di wilayah Bali selatan, seperti di kabupaten Badung dan kota Denpasar, semakin hari semakin parah. Masalah ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga lokal, tetapi juga mempengaruhi pengalaman wisatawan yang datang ke Bali. Persoalan infrastruktur kepariwisataan Bali yang minim sistem transportasi publik hingga menimbulkan masalah kemacetan ini kerap dikeluhkan wisatawan ke Bali.

Guna mengurangi beban pariwisata di Bali Selatan, serta pendistribusian wisatawan lebih merata, Menko Infrastruktur dan pembangunan kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih mendukung adanya bandara di Bali Utara. Menurutnya, upaya pengembangan Bali utara masih ditelaah dengan baik, dan studinya pun tetap dijalankan dengan melibatkan para pemangku kebijakan.

"Ada atensi khusus memang Bali ini, apakah sudah terlalu berat beban yang ditanggung di wilayah Selatan Bali, dan bagaimana kalau dikembangkan di Utara, tapi saya tidak ingin buru - buru, saya hanya menyampaikan ini sedang kami telaah dengan baik, studinya terus dijalankan dan ini melibatkan semua stakeholder. Pemerintah pusat harus juga mendengarkan masukan dari pemerintah daerah dan juga antar kementerian/ lembaga yang akan mendukung satu sama lain ", ujar Menko AHY saat meninjau kondisi Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Selasa (31/12).

Menko AHY pun menyatakan siap mendiskusikan hal ini dengan Menteri BUMN dan seluruh jajarannya, dengan harapan Bali semakin nyaman di kunjungi wisatawan, dan keseimbangan pembangunan pariwisata terjadi di seluruh Bali. "Saya akan berbicara dengan pak Menteri BUMN dan jajarannya, karena semangat kita sama sebetulnya, bagaimana membuat masyarakat domestik, masyarakat kita, termasuk wisatawan itu semakin nyaman datang melakukan berbagai aktivitas ekonomi maupun pariwisata di Bali, dan juga dari Bali ke tempat - tempat yang lain", imbuhnya.

Seperti diketahui, kemacetan di Bali Selatan merupakan masalah kompleks yang memerlukan pendekatan multi-sektoral dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kemacetan dapat dikurangi sehingga Bali tetap menjadi destinasi wisata yang nyaman dan menarik dikunjungi wisatawan. (blt)