Menteri Pariwisata Pastikan Kesiapan Bandara Ngurah Rai Sambut Libur Natal dan Tahun Baru

Buletindewata.id, Badung - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana meninjau kesiapan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dalam menghadapi lonjakan penumpang selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dalam kunjungannya, Menpar Widiyanti melihat langsung kesiapan sarana dan prasarana serta fasilitas yang telah disiapkan oleh pihak InJourney Airport.

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Posko Natal dan Tahun Baru yang didirikan di bandara ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti BMKG, Polri, Pemprov Bali, pihak maskapai, dan Kementerian Pariwisata. Posko ini akan memberikan berbagai layanan, termasuk informasi tentang maskapai, layanan darurat, dan lainnya. “Libur Natal dan Tahun Baru merupakan salah satu periode dengan pergerakan wisatawan tertinggi di Indonesia. Ini adalah momentum strategis untuk memaksimalkan sektor pariwisata dengan memastikan kesiapan infrastruktur pendukung yang memadai agar tercipta pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan tak terlupakan,” kata Menpar Widiyanti pada Selasa (10/12).

Fasilitas dan Sarana Prasarana Terbaru

InJourney Airport telah mempersiapkan berbagai fasilitas dan sarana prasarana terbaru. Salah satunya adalah jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan terminal kedatangan dan keberangkatan ke tempat penurunan penumpang (drop off) serta gedung parkir. Pengaturan akses keluar-masuk kendaraan juga menjadi perhatian utama untuk menghindari penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Apresiasi untuk InJourney Airports

“Kami mengapresiasi Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) yang telah menyempurnakan bandara dengan jembatan penyeberangan agar aliran pengunjung dan kendaraan lebih lancar. Selain itu, persiapan pendukung keamanan lalu lintas dan peralatan lainnya juga sangat penting untuk memastikan traffic kendaraan di simpul-simpul bottleneck bisa terkendali,” ujar Menpar Widiyanti.

Operasional Posko Natal dan Tahun Baru

Posko Natal dan Tahun Baru di Bandara Ngurah Rai akan mulai beroperasi pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, yang diprediksi sebagai periode puncak pergerakan wisatawan. Selain di bandara, Kementerian Pariwisata juga akan terus memantau kesiapan destinasi pariwisata, terutama lokasi-lokasi yang menjadi favorit kunjungan wisatawan.

Surat Edaran Menteri Pariwisata

Kementerian Pariwisata telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1//PP.03.00/MP/2024 tanggal 4 Desember 2024 tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua pihak terkait dapat bekerja sama dalam menciptakan pengalaman wisata yang positif bagi para pengunjung.

Pentingnya Kesiapan Infrastruktur

Menpar Widiyanti menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung dalam menghadapi lonjakan wisatawan. “Kesiapan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk menciptakan pengalaman wisata yang aman dan nyaman. Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan hal ini,” tambahnya.

Harapan untuk Pariwisata Bali

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Menpar Widiyanti optimis bahwa Bali akan mampu menyambut wisatawan dengan baik selama libur Natal dan Tahun Baru. “Kami berharap Bali dapat menjadi destinasi yang aman dan nyaman bagi para wisatawan. Dengan kesiapan yang baik, kami yakin Bali akan terus menjadi pilihan utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” tutup Menpar Widiyanti.

Kesiapan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dalam menghadapi lonjakan penumpang selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak terkait. Dengan berbagai fasilitas dan sarana prasarana terbaru, serta kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pihak swasta, diharapkan pengalaman wisata di Bali akan semakin baik dan berkesan. Menpar Widiyanti Putri Wardhana berharap bahwa persiapan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor pariwisata di Bali dan Indonesia secara keseluruhan.