Mesin RA-X di TPST Mengwitani, Efektif Olah 50 Ton Sampah Organik Jadi 17 Ton Kompos per Hari
Buletindewata.id, Badung - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani, Kabupaten Badung, kini dilengkapi mesin RA-X yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang. Kehadiran mesin ini memudahkan konversi sampah organik menjadi kompos. Menjadi solusi dalam upaya pengelolaan sampah organik di Badung. Peresmian pengoperasian mesin RA-X dilakukan oleh Plt. Bupati Badung I Ketut Suiasa bersama Walikota Toyama Jepang Mr. Hirohisa Fujii di TPST Mengwitani, Selasa (22/10)
Plt. Bupati Suiasas, atas nama pemerintah kabupaten. Badung menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan, perhatian dan kepercayaan pemerintah Jepang dan pemerintah pusat dalam pengelolaan sampah di Badung. Pengoperasian mesin ini diharapkan dapat memberikan solusi pengolahan sampah organik di wilayah Badung dan pengelolaan sampah yang lebih baik. Suiasa menambahkan, kompos yang dihasilkan selanjutnya akan didistribusikan kepada petani, untuk mendorong hasil pertanian organik. “Kami berharap ini dapat bermanfaat dan berkelanjutan. Sebab permasalahan sampah merupakan permasalahan besar yang perlu dipecahkan dan ditangani ke depan. Untuk itu perlu sinergi semua pihak dan bisa kita ciptakan kesadaran kolektif bersama,” jelasnya.
Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Ny. Sachiko Takeda menambahkan, mesin RA-X mampu mengolah 50 ton sampah organik per hari sehingga menghasilkan 17 ton kompos per hari. Hal ini akan mengurangi volume sampah dan kompos dapat dimanfaatkan untuk pertanian. “Dengan mesin ini jumlah sampah organik yang dapat diolah lebih banyak, tidak memerlukan drainase, sampah kompos yang dihasilkan higienis dan bekerja dengan 1 operator,” tandasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Wayan Puja menyampaikan terima kasih kepada JICA Jepang dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang telah mendukung pelaksanaan hibah mesin RA-X ini. Dijelaskan, realisasi kerjasama ini didasari pertimbangan Badung memenuhi permasalahan pengolahan sampah, karena TPA Suwung sudah penuh, komposisi sampah yang dihasilkan di Badung 70 persen sampah organik. "Sampah ini harus diolah dan masih belum ada teknologi untuk mengolah sampah organik. Tujuannyamengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA Suwung, memanfaatkan sampah organik sebagai kompos, menyelamatkan lingkungan karena tidak ada sampah yang langsung dibuang ke lingkungan. Selain itu, sebagai cara mengedukasi dan memberdayakan warga agar bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan," tuturnya.
Sumber dana sebesar Rp 17 miliar lebih terdiri dari mesin RA-X senilai Rp 10 miliar yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang, serta gedung dan jaringan listrik yang disediakan Pemkab Badung senilai Rp 7 miliar. “Saya berharap hal ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Badung. Untuk itu diperlukan kerjasama dan partisipasi masyarakat khususnya dalam pengklasifikasian sampah,” jelasnya. Pihaknya mempersilakan Kepala Desa, Perbekeli, dan petugas TPS3R meminta warga memilah sampah.sampah organik agar dapat diolah di TPST Mengwitani.(blt)
Posting Komentar untuk "Mesin RA-X di TPST Mengwitani, Efektif Olah 50 Ton Sampah Organik Jadi 17 Ton Kompos per Hari"