IGDX Conference 2024 di Kuta Bali, Agate Perluas Cakrawala Pengembangan Game dan Kolaborasi Global
Buletindewata.id, Badung - Agate International (“Agate”), perusahaan pengembang game terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, kembali menunjukkan eksistensinya di acara tahunan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Conference 2024. Acara bergengsi ini berlangsung di The Stones Hotel Bali, mulai 10 hingga 12 Oktober 2024.
IGDX adalah program akselerasi yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) untuk meningkatkan kapabilitas pengembang game di tanah air.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Hokky Situngkir menyampaikan acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi, memperdalam pengetahuan, dan membuka peluang baru bagi para pelaku industri gim di Indonesia.
Menurutnya, mencapai lebih dari 150 juta gamer, Indonesia sudah menjadi salah satu pasar game terbesar di kawasan Asia Tenggara, dan Indonesia baru memanfaatkan potensinya secara tersebut secara penuh. Tahun 2023, industri game di Indonesia tercatat menghasilkan pendapatan lebih dari USD 1,6 miliar yang memjadi sebuah sinyal yang bahwa sektor ini merupakan pusat kekuatan.
“Dari 55,6 persen penduduk Indonesia yang bermain game, lebih dari 35 juta adalah gamer online aktif, yang menunjukkan betapa terintegrasinya game dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan dengan pasar eSports yang diperkirakan mencapai USD 1 miliar, Indonesia siap untuk memimpin dan bersaing di panggung global,” ungkapnya.
Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo Roni Pudjianto mengatakan, IDGX Conference bagi Indonesia memjadi ajang untuk mempertemukan antara developer, publisher, studio, investor dan bahkan game user dari berbagai negara. "Jadi kami memgharapkan dari event ini akan semakin banyak nilai ekonomi yang bisa dihasilkan," ujarnya.
Pada IGDX Conference kali ini, Shieny Aprilia, Co-Founder & Chief Executive Officer Agate, turut berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam sesi diskusi panel bertema “Looking Back - Stories from the Biggest Successes from Indonesia”. Dalam sesi ini, Shieny mengupas perjalanan sukses Agate sejak didirikan 15 tahun lalu hingga meraih berbagai pencapaian global. Agate telah berhasil melebarkan sayapnya ke lebih dari 5 negara, termasuk Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat.
Baru-baru ini, Agate kembali berkolaborasi dengan publisher global asal Inggris, PQube, dalam meluncurkan game terbaru mereka, Celestia Chain of Fate. Selain itu, Agate juga mengumumkan beberapa proyek terbaru yang sangat dinantikan, seperti Akarmaut: Rootmare, Blades of Mirage, Nightmare Battler Zozo, dan DreadHaunt. Proyek-proyek ini menunjukkan komitmen Agate dalam menghadirkan inovasi dan kualitas terbaik di industri game.
Sesi group media interview yang diadakan juga menjadi sorotan. Dalam sesi ini, akan dibahas mengenai pertumbuhan pesat perusahaan, langkah-langkah strategis yang diambil Agate untuk memperkuat posisinya sebagai mitra pengembangan game global, serta berbagai inisiatif yang telah dilakukan. Selain itu, upaya fundraising yang tengah berjalan juga akan menjadi topik utama, khususnya dalam konteks konsolidasi industri game di Indonesia.
Pada kegiatan IDGX conference 2024 di Kuta Bali, para jurnalis media berkesempatan berdiskusi langsung dengan Shieny Aprilia, Co-Founder & CEO Agate, dalam sesi group media interview.
Kesempatan ini pun dapat digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang industri game Indonesia dan strategi Agate dalam menghadapi tantangan global. Dengan pengalaman dan pencapaian yang luar biasa, Agate terus berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam industri game, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. (blt)
Posting Komentar untuk "IGDX Conference 2024 di Kuta Bali, Agate Perluas Cakrawala Pengembangan Game dan Kolaborasi Global"