Pembukaan Bali International Airshow 2024, Indonesia Siap Jadi Hub Inovasi dan Aviasi Global

Buletindewata.id, Badung - Indonesia resmi membuka ajang pameran aviasi bergengsi, Bali International Airshow 2024, setelah hampir 28 tahun absen. Pameran yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini merupakan simbol keterbukaan Indonesia terhadap dunia luar dan bertujuan untuk mengangkat kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. 

Pameran ini juga menunjukkan semakin berkembangnya kapasitas Indonesia dalam lanskap penerbangan. Kegiatan ini mempertemukan para pemimpin dirgantara global, pemain pertahanan terkemuka, pakar industri, dan inovator untuk menampilkan kemajuan terkini dalam teknologi penerbangan, sistem pertahanan militer, dan solusi kedirgantaraan berkelanjutan. 

Sebagai ajang pameran industri penerbangan terbesar di kawasan ini, Bali International Airshow 2024 mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam lanskap penerbangan Asia-Pasifik. 

Kehadiran Menkomarvest Luhut Pandjaitan dalam Bali Internasional Airshow didampingi beberapa pejabat senior lainnya, antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Anggota DPR Bidang Kedaulatan Maritim dan Koordinasi Sumber Daya Jodi Mahardi. 

Pada peresmian pameran ini, Luhut menerangkan pameran aviasi Bali International Airshow membuktikan kemampuan Indonesia untuk bersaing dan menjadi pemain terkemuka di industri kedirgantaraan global. Hal ini bukan hanya merupakan kebutuhan strategis, tetapi juga merupakan pendorong utama bagi kemajuan ekonomi dan sosial bangsa.

“Investasi di sektor penerbangan akan memastikan konektivitas yang lancar, mendorong perdagangan barang dan jasa, mendorong sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi yang maju, dan yang lebih penting, sebagai negara yang memiliki kepentingan geopolitik yang strategis, kekuatan industri kedirgantaraan akan menentukan kesiapan pertahanan kita dalam menjaga kedaulatan nasional dan menjaga stabilitas regional.” ujarnya.

Selain itu, sekitar 1.000 orang menghadiri upacara pembukaan, termasuk pejabat senior dari berbagai negara, seperti menteri, pejabat pertahanan, dan pemimpin industri dari lebih dari 20 negara, termasuk Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Timor-Leste, dan Selatan. Korea, Australia, India, Jepang, Selandia Baru, Tiongkok, Papua Nugini, Turki, dan Amerika Serikat.

Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) Bali International Fair antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pertahanan; PT Penerbangan Pariwisata Indonesia (InJourney); Angkatan Udara Indonesia; dan PT Inaro tujuh belas.

Melalui nota kesepahaman ini, Kemenkomarvestmengusulkan pembentukan perjanjian kerja sama antar pemangku kepentingan terkait, yang akan memperkuat kerja sama antar pihak industri di seluruh dunia. 

Melalui LOI tersebut, Kemenkomarves mengusulkan pembentukan perjanjian kerja sama di antara para pemangku kepentingan terkait yang akan memperkuat kolaborasi antara para pemain industri secara global. 

Diharapkan hal ini dapat membantu Indonesia mewujudkan misinya dalam memajukan bidang teknologi, inovasi, dan pariwisata. Bali International Airshow juga akan menjadi acara dua tahunan di Indonesia yang dilaksnana setiap tahun ganjil. (blt)