Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Birkenstock Sandal Jerman Hadir di Bali Kenalkan Produksi Warisan

 

Birkenstock Sandal Jerman Hadir di Bali Kenalkan Produksi Warisan


Buletindewata.id , Gianyar - Produsen alas kaki ternama asal Jerman, Birkenstock, baru-baru ini mengadakan acara istimewa di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Acara ini mengundang sejumlah influencer dari Jakarta dan media lokal di Bali untuk merasakan pengalaman unik yang menggabungkan seni memahat khas Bali dengan warisan panjang Birkenstock yang telah berdiri selama 250 tahun.


Menghidupkan Seni Memahat Khas Bali

Dalam acara yang berlangsung pada Selasa (3/9) tersebut, para peserta diajak untuk belajar seni memahat dari salah satu seniman terkenal di Bali, Ida Bagus Putra Baruna. Dengan menggunakan media kulit sapi dan peralatan memahat tradisional, Ida Bagus mengajarkan cara membuat pola seni khas Bali yang memukau. Menurutnya, jiwa seni sering kali mengalir dari genetik. "Misalkan, seorang ayah yang memiliki kemampuan seni, si anak tentu akan memiliki keahlian serupa," ujarnya.


Teknik Memahat yang Unik dan Menantang

Ida Bagus dengan sabar mengajarkan teknik memahat yang bercirikan khas Bali, seperti motif bunga dan daun. Teknik ini memerlukan ketelitian dan kesabaran tinggi, terutama saat membuat pola-pola kecil yang rumit. Salah seorang seniman muda, Surya, yang telah memahat sejak usia 15 tahun, mengungkapkan tantangan dalam seni ini. "Kesulitan saat memahat ada beberapa tipe Patra atau ukiran yang membuat pola bunga tapi di sampingnya itu harus kecil-kecil, kalau salah memahat kan jadi putus. Di sana letak kesulitannya," kata Surya.


Birkenstock: Ikon Alas Kaki dengan Warisan 250 Tahun

Acara ini juga menjadi ajang bagi Birkenstock untuk memperkenalkan perjalanan warisan mereka sebagai ikon brand alas kaki yang ahli dan berpengalaman. Selama 250 tahun, Birkenstock telah menjadi pelopor dalam industri alas kaki dunia, dikenal dengan kualitas dan kenyamanan produknya. Dalam rangka perayaan ini, Birkenstock menggelar sebuah pameran yang mempersembahkan evolusi dan warisan mereka di Pulau Dewata.


Pameran yang Menginspirasi

Pameran ini menampilkan berbagai koleksi alas kaki yang mencerminkan perjalanan panjang Birkenstock. Dari desain klasik hingga inovasi terbaru, setiap produk menceritakan kisah tentang dedikasi dan keahlian yang telah diwariskan selama berabad-abad. Para pengunjung dapat melihat langsung bagaimana Birkenstock terus berinovasi sambil tetap menghormati tradisi dan warisan mereka.


Menggabungkan Tradisi dan Inovasi

Birkenstock tidak hanya fokus pada produk alas kaki, tetapi juga pada nilai-nilai yang mereka anut. Dengan mengadakan acara seperti ini, Birkenstock menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung seni dan budaya lokal. "Kami percaya bahwa seni dan warisan budaya adalah bagian penting dari identitas kita. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi orang-orang untuk menghargai dan melestarikan seni tradisional," kata perwakilan Birkenstock.


Pengalaman yang Tak Terlupakan

Para peserta acara ini merasa sangat terinspirasi dan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Mereka tidak hanya belajar tentang seni memahat, tetapi juga tentang pentingnya menjaga warisan budaya. "Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya sangat terkesan dengan dedikasi dan keahlian para seniman Bali. Birkenstock benar-benar memahami pentingnya warisan dan tradisi," ujar salah satu influencer yang hadir.

Acara yang diadakan oleh Birkenstock ini berhasil menggabungkan seni, warisan, dan inovasi dalam satu pengalaman yang memukau. Dengan memperkenalkan perjalanan warisan mereka yang telah berlangsung selama 250 tahun, Birkenstock tidak hanya menunjukkan kualitas produk mereka, tetapi juga komitmen mereka untuk mendukung dan melestarikan seni dan budaya lokal. Ini adalah contoh sempurna bagaimana sebuah brand dapat menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (bud)

Posting Komentar untuk "Birkenstock Sandal Jerman Hadir di Bali Kenalkan Produksi Warisan "