Bali International Airshow Hadir Kembali Tahun 2025
Buletindewata.id, Badung - Setelah penantian panjang selama 28 tahun, Indonesia akhirnya berhasil menyelenggarakan pameran udara internasional yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 21 September. Acara bergengsi ini menarik perhatian lebih dari 5.300 pengunjung bisnis dari 51 negara dan kawasan, serta mempertemukan 100 perusahaan terkemuka di industri penerbangan.
Lebih dari 5.000 masyarakat umum yang mengunjungi Bali International Airshow pada 21 September terpukau dengan beragam peralatan dan perangkat pesawat yang dipamerkan di area landasan South Apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pameran ini menampilkan 16 pameran statis yang mencakup pesawat komersial hingga pesawat militer, seperti F16 Fighting Falcon, C130J Super Hercules, C-212 Aviocar, EC725, EMB-314 Super Tucano, F-35A Lightning II, dan A400M Atlas.
Salah satu daya tarik utama dari pameran ini adalah pertunjukan udara yang memukau. Jupiter Aerobatic Team dan Neptunus Aerobatic Team dari Indonesia, bersama dengan penampilan solo oleh F-35A Lightning II dari Australia, menampilkan serangkaian aksi yang memukau sebagai bukti dari keahlian, keterampilan, serta komitmen tim penerbang. Tim Aerobatik Jupiter (TNI AU) menerbangkan enam pesawat KT-1B Wong Bee, sementara Tim Aerobatik Neptunus (Pusat Penerbangan TNI AL) menerbangkan enam pesawat ringan Bonanza G36 untuk melakukan manuver-manuver kompleks di langit Bali. Sementara itu, Royal Australian Air Force terbang solo dengan F-35A Lightning II.
Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah pameran udara bergengsi pada tahun 2025. Acara ini akan diadakan setiap tahun ganjil setelahnya, sebagaimana diungkapkan dalam Letter of Intent (LOI) yang ditandatangani pada upacara pembukaan tanggal 18 September 2024.
Penandatanganan ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga penting, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pertahanan, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), serta TNI AU dan penyelenggara acara, PT Inaro Tujuh Belas.
LOI tersebut menguraikan rencana Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membentuk perjanjian kerja sama antara para pemangku kepentingan. Tujuan utamanya adalah memperkuat kolaborasi global dalam industri penerbangan dan pariwisata. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung kemajuan Indonesia dalam bidang teknologi, inovasi, dan pariwisata.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) Lunhut Binsar Pandjaitan menerangkan acara ini menandai langkah awal yang signifikan dalam menghidupkan kembali pameran udara internasional di Indonesia. Dengan mengadopsi istilah 'Indonesia International Airshow', pihakmya dapat memfasilitasi acara-acara di masa depan di berbagai provinsi di Indonesia.
"Hal ini merupakan komitmen Indonesia tak hanya untuk industri penerbangan, tapi juga untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia, serta membantu mengembangkan ekonomi Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kami akan menjadi lebih besar dan menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan Airshow," ungkapnya.
Penyelenggara Bali International Airshow juga memberikan penghargaan kepada masyarakat Bali atas dukungan mereka selama seminggu penyelenggaraan, dan berterima kasih atas keramahan mereka yang hangat.
Pameran udara ini bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga merupakan platform penting untuk menunjukkan kemajuan teknologi dan inovasi di bidang penerbangan. Dengan partisipasi dari berbagai negara, pameran ini akan menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan teknologi yang sangat berharga. Selain itu, acara ini juga akan menarik perhatian wisatawan internasional, yang pada gilirannya akan meningkatkan sektor pariwisata Indonesia.
Dengan diadakannya pameran udara ini, Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi asing di sektor penerbangan dan pariwisata. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan daerah. Selain itu, pameran ini juga akan menjadi sarana promosi yang efektif untuk destinasi wisata di Indonesia, menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
Salah satu tujuan utama dari pameran udara ini adalah untuk memperkuat kolaborasi global. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri, Indonesia dapat membangun jaringan yang kuat dalam industri penerbangan dan pariwisata. Kolaborasi ini akan membuka peluang baru untuk inovasi dan pengembangan teknologi, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Indonesia berkomitmen untuk menjadikan pameran udara ini sebagai acara tahunan yang bergengsi. Dengan dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga, serta partisipasi aktif dari sektor swasta, Indonesia siap untuk menyelenggarakan pameran udara yang lebih besar dan lebih baik setiap tahunnya. Komitmen ini tidak hanya untuk industri penerbangan, tetapi juga untuk mempromosikan pariwisata dan meningkatkan perekonomian nasional.
Pameran udara bergengsi yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2025 merupakan langkah penting dalam memajukan industri penerbangan dan pariwisata di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, acara ini diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta menarik lebih banyak investasi dan wisatawan ke Indonesia. Komitmen Indonesia untuk menyelenggarakan pameran udara ini setiap tahun ganjil menunjukkan tekad yang kuat untuk memajukan perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. (blt)
Posting Komentar untuk "Bali International Airshow Hadir Kembali Tahun 2025"