Arus Mudik Lebaran, Basarnas Bali Siap Antisipasi Potensi Bahaya

Buletindewata.id, Badung - Dalam rangka melancarkan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/ 2024 Masehi, Basarnas Bali melaksanakan siaga khusus dengan meningkatkan kesiapan personel dan peralatan SAR. Siaga SAR khusus momen Lebaran berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak 7 hari sebelum dan 7 hari setelah lebaran.

Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya menerangkan, untuk Kesiapan SAR menghadapi arus mudik, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 126 personel yang ditempatkan di sejumlah posko, baik posko yang berada di terminal, pelabuhan, dan posko di bandara. 

Menurutnya, ancaman bahaya selama berlangsungnya mudik Lebaran diprediksi dari kondisi cuaca. dimana, akhir - akhir ini di Bali sering terjadi hujan deras disertai angin kencang. Untuk itu, fokus utama siaga SAR khusus momen Lebaran, berada pada aktivitas mudik, meliputi penyebrangan laut. Tidak kalah pentingnya pemantauan SAR secara mobiling, akan menyasar objek wisata di Bali, yang kerap mengalami lonjakan kunjungan wisatawan, saat libur panjang Lebaran Idul Fitri.

"Kesiapan SAR menghadapi arus mudik, Kantor SAR Denpasar menyiapkan personel yang siap dikerahkan menempati di posko-posko atau tempat wisata dan pelabuhan. Selain keberadaan alut, tim SAR juga dilengkapi drone thermal pada masing-masing posko, dimana nantinya secara rutin memantau kondisi sekitarnya melalui udara. Ancaman dalam hadapi arus mudik yakni cuaca, maka kami selalu koordinasi dengan BMKG," ujarnya.

Menghadapi momen Lebaran, Basarnas Bali juga telah berkordinasi dengan para pemangku kebijakan terkait, yang terlibat dalam posko terpadu angkutan Lebaran, yakni bersama Kementerian Perhubungan Laut, Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan Polda Bali. Selain itu, basarnas juga membangun posko mandiri yang ditempatkan di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, serta Nusa Penida.(rls)