Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembuatan Ogoh - Ogoh STT Eka Putra di Mengwi, Adopsi Teknologi Digital

 

Pembuatan Ogoh - Ogoh STT Eka Putra di Mengwi, Adopsi Teknologi Digital

Buletindewata.id, Badung - Pembuatan karya seni ogoh - ogoh, kini mulai menjadi ruang bagi Sekaa Teruna - Teruni (STT) maupun kalangan yowana di Bali, untuk beradu kreativitas. Tradisi membuat ogoh – ogoh menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946, juga telah mengalami peningkatan. Tidak hanya memperhatikan ukuran, bentuk dan anatomi, karya seni ogoh - ogoh saat ini sudah dibuat dengan mengadopsi kemajuan teknologi digital.

Hal tersebut seperti yang dilakukan STT Eka Putra, Banjar Badung, Kelurahan Lukluk, Mengwi. Pembuatan ogoh - ogoh yang dilakukan sejak awal Desember 2023 lalu, dipadukan dengan penggunaan motor penggerak dan juga perangkat lunak melalui ponsel pintar.

I Putu Suyoga Parayitna, salah seorang dari 3 arsitek ogoh - ogoh STT Eka Putra menerangkan, dirinya memasang 5 motor penggerak, untuk menggerakan kepala, badan, tubuh, dan kaki ogoh - ogoh, termasuk untuk menggerakan udara di kolam buatan. Sedangkan untuk mengontrol gerakan tersebut, digunakan pengontrol mikro Arduino dengan ponsel pintar. “Kita memakai 5 motor yang pergerakannya dari Arduino yang dikontrol melalui HP. Dengan cara ini kita dapat mengkolaborasikan apa yang didapat di sekolah untuk diterapkan dalam pembuatan ogoh - ogoh,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua STT  Eka Putra, I kadek Susesa Darmawan menyampaikan, kegiatan pembuatan ogoh - ogoh kedepannya diharapkan bisa terus mendapat dukungan, khususnya dari Dinas Kebudayaaan Kabupaten Badung. Hal ini diakui dapat menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas anak – anak muda, saat ini. “Dengan adanya ogoh – ogoh ini, kita dapat berkreativitas penuh di Balai Banjar. Ini bukan hanya sarana untuk keluar dan berkumpul, tapi juga penuh ilmu dan pembelajaran bagi yang mau belajar,” tuturnya.


Pembuatan Ogoh - Ogoh STT Eka Putra di Mengwi, Adopsi Teknologi Digital

STT Eka Putra dalam pembuatan ogoh - ogoh kali ini mengangkat tema yang diberi judul "Pancoran Cetik". Tema ini menceritakan tentang Bhatara Indra yang keracunan akibat meminum udara beracun, imbas dari taktik licik raksasa Mayadenawa. 

Untuk menangani masalah yang terjadi, maka Bhatara Indra kemudian menancapkan senjatanya yang berbentuk Umbul-umbul ke dalam tanah, dan seketika itu juga muncul mata air yang menyembur ke atas. Usai meminum mata air itu, pasukan Bhatara Indra dapat sembuh seperti sedia kala. Ogoh - ogoh dengan tema Pancoran Cetik, yang dibuat STT Eka Putra ini dimaknai sebagai simbol perjuangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan).

Kini, ogoh - ogoh berteknologi digital dari STT Eka Putra, telah dinilai tim juri Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung untuk dilombakan. Ogoh - ogoh modern ini pun, siap beratraksi saat malam Pengrupukan, atau sehari sebelum pelaksanaan Catur Brata Nyepi. (ari)


Posting Komentar untuk "Pembuatan Ogoh - Ogoh STT Eka Putra di Mengwi, Adopsi Teknologi Digital "