Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BMKG Prediksi Bali Alami Panas dan Transisi Musim Hujan ke Kemarau

 

BMKG Prediksi Bali Alami Panas Dan Transisi  Musim Hujan Ke Kemarau

buletindewata.id, foto: Ardhasena Sopaheluwakan


Buletindewata.id, Badung - Pulau Bali mengalami kenaikan temperatur secara gradual atau bertahap karena pemanas global. Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan untuk kondisi geografis di Bali ini tidak hanya temperatur secara gradual yang naik. Tetapi juga dipengaruhi kombinasi antara temperatur dan kelembapan. Kondisi tersebut menyebabkan ketika siang hari khususnya, dan periode Maret hingga September biasanya terasa lebih panas dan gerah. 

Hal itu disebabkan dua faktor, pertama adalah dikarenakan siklus musiman, tahunan. Tapi di belakang itu ada kenaikan temperatur secara gradual yang terjadi dari tahun ke tahun karena pemanasan global. "Kedua hal ini secara kombinasi mengakibatkan rasa gerah yang sekarang ini kita alami. Biasanya nanti setelah Juni hingga Agustus, Bali terasa lebih sejuk walaupun masih panas karena dorongan angin yang lebih kering yang datang dari arah Australia," jelasnya di Nusa Dua, Badung.

Lebih lanjut Ardhasena mengatakan, El Nino yang merupakan fenomena di Pasifik masih berlangsung hingga saat ini tetapi secara gradual sudah melemah. "Jika berbicara dampak di Indonesia, meskipun fenomena El Nino masih berlangsung, dampaknya itu sebenarnya sudah berakhir pada saat November tahun lalu. Jadi dampak El Nino di Indonesia dan Bali bertemu dengan puncak musim kemarau. Sehingga musim kemarau kita termasuk di Bali tahun 2023 lebih panjang dari biasanya yakni lebih panjang sekitar 4 minggu atau satu bulan yang menyebabkan kita banyak mengalami lokasi kekeringan. Lalu pertengahan November mulai musim hujan dan Desember sudah masuk musim hujan secara full. Sehingga dampak dari El Nino sudah tidak terasa lagi meskipun El Nino masih berlangsung di Pasifik," bebernya. 

Melihat kondisi cuaca saat ini, BMKG kata dia secara terus menerus mengimbau masyarakat untuk melindungi dari ketika melakukan aktivitas di luar rumah. "Dapatkan informasi resmi untuk cuaca dan iklim, kegempaan dan tsunami dari sumber terpercaya, BMKG. Masyarakat di Bali pada bulan Maret ini beraktivitas di luar agar menggunakan pelindung kepala supaya tidak mengalami keterpaparan dari panas sinar matahari, dan sekarang masih transisi dari musim hujan ke kemarau dan masih berpotensi mengalami hujan lebat," imbuhnya.(bud)

Posting Komentar untuk "BMKG Prediksi Bali Alami Panas dan Transisi Musim Hujan ke Kemarau "